Sabtu, 28 Januari 2012

KLITIKISASI BAHASA MANGGARAI :


Sebuah Kajian Mofologi Generatif


1.  Pendahuluan
Bahasa Manggarai (BM) merupakan salah satu bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur yang memiliki kekhasan tersendiri sebagaimana bahasa-bahasa lain yang berkembang di NTT khususnya. Bahasa Manggarai memiliki kekhasan dalam proses morfologis. Salah satunya adalah klitikisasi.
Klitikisasi dalam bahasa Manggarai cukup menarik untuk dikaji. Ada beberapa data mengenai klitik yang menarik untuk dikaji berdasarkan pengamatan sementara penulis, yakni toko-s ‘mereka tidur’, ta-r ‘kita pergi’ ,mo-m ‘Anda pergi’,le-n ‘Dia ke sana’, sange-d ‘kita semua’, ce-mbaru ‘satu rumah’, re-wie ‘tadi malam’, be-wa ‘di bawah’, te-ca-n ‘kesatu’. Bentuk klitik dalam bahasa Manggarai dapat dibagi menjadi proklitik dan enklitik serta gabungan proklitik dan enklitik. Proklitik misalnya, ce-dako,re-wie, be-wa dan enklitik toko-s, ta-r, mo-m, le-n, sange-d, serta gabungan misalnya te-ca-n, te-sua-n. Pemarkahan klitik tersebut menjadi objek kajian dalam tulisan ini.
Kajian tentang klitikisasi dalam bahasa Manggarai menggunakan pendekatan Halle. Menurut Halle, studi morfologi generatif memiliki 3 komponen: 1) List of morphemes, 2) Word formation rules, 3) Filter. L.M : bound & free morphene (derivasi & infleksi). Halle (1973): morfem (bebas-terikat) dalam pembentukan kataDM. DM : kata dasar, stem, afiks. Morfem input bagi KPK setelah morfem tersebut mengalami proses pembentukan dalam KPK outputnya masuk ke saringankata aktual masuk dalam kamus.

2. Pembahasan

2.1   Pemarkahan proklitik Bahasa Manggarai

a. Pemarkahan ce-


Pemarkahan ce- ‘satu’ dalam bahasa Manggarai merupakan morfem terikat (bound morphem). Morfem terikat ce- merupakan bentuk alternasi dari morfem ca ‘satu’. Ca merupakan morfem bebas, karena dapat berdiri sendiri sebagai satuan bebas. Misalnya merespon atas pertanyaan: “Berapa?” Dijawab : ca ‘satu’. Selain itu, morfem terikat ce- untuk menyatakan makna tingkat (hari) misalnya merespon atas pertanyaan “Kapan?” Dijawab cetelu ‘hari ketiga’. Oleh karena itu, ce- merupakan pemarkah proklitik yang terikat dengan kata dasarnya. Pemarkahan ce- dapat diikuti Nomina dan Numeralia. Pemarkahan proklitik ce- yang diikuti Nomina misalnya cembaru, ‘satu rumah’, cebotol ‘satu botol’, cekamar ‘satu kamar’. Struktur morfologi kata cembaru dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(1)[[ce-]Num-Prok [mbaru]N ]Num     
            Num
          NumProk N
        
           Ce  mbaru
Kata cembaru ‘satu rumah’ terdiri dari morfem terikat (bound morphems) ce- dan morfem bebas (free morphems) mbaru. Kata mbaru merupakan Nomina yang dimarkahi proklitik ce- yang membentuk Numeralia.   Kaidah pembentukan proklitik ce- pada Nomina dapat direpresentasikan berikut ini.
(2)          [[ce-]Num-prok[X]N ]Num

Pemarkahan proklitik yang diikuti Numeralia misalnya: cemongko ‘satu buah’ cesua ‘hari kedua’, cetelu ‘hari ketiga, cepat ‘hari keempat’. Kaidah pembentukan proklitik ce- pada Numeralia dapat direpresentasikan berikut ini.
(3)          [[ce-]Num-prok[X]Num ]Num


b. Pemarkahan in- dan em-
Pemarkahan in- dan em- dalam bahasa Manggarai merupakan morfem terikat. Pemarkahan proklitik in- merupakan ‘pronomina persona 3T, yakni dia perempuan’ dan em- merupakan ‘pronomina persona 3T’ yakni dia laki-laki. Misalnya pada kata berikut ini. Intua ‘bibi’, emtua ‘paman’ dan inPaul ‘mamanya Paul’, serta emPaul ‘bapaknya Paul’. Bentuk in- merupakan bentuk alternasi dari ine ‘mama’ dan em- alternasi dari bentuk ema ‘Bapak’. Namun ada bentuk seperti mengkoe sebagai alternasi dari bentuk emkoe, dan ingkoe sebagai alternasi dari bentuk inkoe, serta mentua sebagai alternasi emtua. Ema dan ine merupakan morfem bebas, sedangkan in- dan em- morfem terikat. Begitu pula inkoe ‘mama kecil’ dan emkoe ‘bapak kecil’
Struktur morfologi kata intua dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(4)           [[in-]Nprok[tua]A ]N


              N                
           NProk  A                
        
           in    tua
c. Pemarkahan be-
Pemarkahan be- ‘bagian’ dalam bahasa Manggarai merupakan morfem terikat. Be- diikuti oleh nomina lokatif misalnya: bewa ‘bagian bawah’, beeta ‘bagian atas’, besale ‘bagian samping’, bemusi ‘bagian belakang’, bepeang ‘bagian luar’. Struktur morfologi kata bewa dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(5)[[be-]Nlok-Prok [wa]Nlok ]Nlok     
            Nlok
          Nlok-Prok N
        
           be     wa
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (5) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(6) [x][be-[x]N-lok ]N-lok
d. Pemarkahan re-
Pemarkahan re- ‘tadi’ dalam bahasa Manggarai merupakan morfem terikat. Re- merupakan morfem yang hanya bisa memarkahi kata bao ‘pagi dan wie ‘malam’ yakni rebao ‘tadi pagi dan rewie ‘tadi malam’, dan hanya terbatas pada kedua kata tersebut.

Struktur morfologi kata rewie dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(7)[[re-]Ket-Prok [bao]Ket ]Ket     
            Ket
          Ket-Prok Ket
        
           re    bao
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (7) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(8) [x][re-[x]Ket ]Ket

2.2 Pemarkahan eklitik

Pemarkahan eklitik dalam bahasa Manggarai terdiri atas : -k,-n,-m,-s,-r,-d.
a. Pemarkahan enklitik –k

Eklitik –k dalam bahasa Manggarai merupakan morfem terikat dipakai untuk mengacu pada pronomina persona. Pronomina persona -k mengacu pada diri sendiri (persona pertama tunggal (1T). Enklitik –k hanya dapat memarkahi verba misalnya mok ‘saya pergi’, lakoksaya jalan’ dan Adjektiva misalnya : ritakk ‘saya malu’, betik ‘saya sakit’.Struktur morfologi kata mok dapat direpresentasikan sebagai berikut :

(9)[[mo]V [-k]Enk ]V-enk     
             V-Enk
            V  1T
        
            mo  k
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (9) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(10)  [x][X]V k]1T 
b. Pemarkahan enklitik –n

Pemarkahan –n dalam bahasa Manggarai dipakai untuk mengacu pada pronomina persona ketiga tunggal misalnya : laun ‘Dia sudah jalan’, len ‘dia sudah ke sana’. Selain itu, pemarkahan enklitik -n juga mengacu pada pronomina penunjuk. Misalnya : laun ‘Dia (anjing) sudah jalan’, wan ‘Dia (pohon) sudah tumbang’. Pemarkahan –n dalam bahasa Manggarai hanya bisa memarkahi nomina lokatif arah tujuan dan keberadaan seperti ke dan di dalam bahasa Indonesia.
Struktur morfologi kata laun dapat direpresentasikan sebagai berikut :


(11)  [[lau]N-lok [-n]3T ]Nlok      
             Nlok
           Nlok 3T
        
           lau  n
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (11) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(12) [x][X]N-lok n]Nlok

c. Pemarkahan enklitik –m

Pemarkahan –m dalam bahasa Manggarai mengacu pada pronomina persona kedua tunggal (2T), misalnya mom ‘Silakan kau pergi’, lakom ‘Silakan Anda jalan’, dan enklitik –m juga mengacu pada pronomina persona jamak netral, misalnya kamu, kalian, Anda sekalian. Pemarkahan –m hanya bisa memarkahi verba dalam bahasa Manggarai.
Struktur morfologi kata mom dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(13)  [[mo]V [-m]Enk ]V2T     
             V2T
            V  2T
        
            mo m
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (14) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(14)  [x][X]V m]2T

d. Pemarkahan enklitik –s

Pemarkahan –s dalam bahasa Manggarai mengacu pada pronomina persona ketiga jamak (3J). Enklitik –s tidak hanya dapat memarkahi verba misalnya: tokos ‘Mereka sudah tidur’, retangs ‘mereka menangis’ tetapi juga pada nomina misalnya: haes ‘mereka punya teman’ wekis ‘mereka punya orang’
Struktur morfologi kata tokos dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(15)[[toko]V [-s]Enk ]V3J     
             V3J
            V  3T
        
          took  s
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (15) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(16) [x][X]V s]3J

e. Pemarkahan enklitik –r

Enklitik –r dalam bahasa Manggarai mengacu pada pronomina persona ketiga jamak (3J), dan pronomina penunjuk jamak (3J) serta pertama jamak inklusif (1J). Pemarkahan –r untuk pronomina persona ketiga jamak bisa memarkahi nomina lokatif, misalnya: laur ‘mereka sudah jalan’, war ‘mereka sudah pergi’. Pemarkahan –r mengacu pada pronomina penunjuk jamak misalnya: ler ‘mereka (penunjuk) sudah dibawa ke sana’, meser ‘mereka (penunjuk) besar’, koer ‘mereka kecil’. Enklitik –r juga mengacu pada pronomina persona pertama jamak inklusif (1J) misalnya : hangr ‘kita makan’, inungr ‘kita makan’ diar ‘mereka baik’. Pemarkahan –r terjadi pada verba, Nomina, Adjektif, dan nomina lokatif.
Struktur morfologi kata laur dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(15)  [[lau]V [-r]Enk ]V3J     
             N3J
            V  3J
        
           lau r
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (15) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(16)  [x][X]V r]3J

f. Pemarkahan enklitik –d

Pemarkahan –d, mengacu pada pronomina persona pertama jamak inklusif (1J), misalnya : sangged ‘kita semua’ dod bae ‘kita banyak tahu’  
Struktur morfologi kata mom dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(17)  [[sange]Num [-d]Enk ]Num1J     
             Num-1J
           Num 1J
        
         Sange d
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (17) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(18)  [x][X]Num d]1J

2.3   Permarkahan proklitik dan enklitik

a. Pemarkahan te-, -n

Kata tecan terdiri atas dua morfem, yakni morfem terikat te- dan -n  dan morfem bebas ca ‘satu’. Proklitik te- membentuk numeralia tingkat, sedangkan –n mengacu pada pronomina penunjuk ketiga tunggal (3T). Kata numeralia ca setelah mengalami klitikisasi, maka membentuk numeralia tingkat. Tecan ‘kesatu’, tepatn ‘keepat’, tecempulun ‘kesepuluh’.
Struktur morfologi kata tecan dapat direpresentasikan sebagai berikut :
(19)  [[te]Num-prok[ca]Num[n]Enk]Num3T     
             Num-3T
          Num-prok1J
        
         te  ca   n
Kaidah morfologi dari pola paradigmatik struktur morfologi (17) di atas dapat direpresentasikan sebagai berikut:
(20)  [x][X]Num n]Num-3T


KLITIKISASI BAHASA MANGGARAI :
Sebuah Kajian Morfologi Generatif



a_Udayana
 





OLEH
VINSENSIUS GANDE, S.Pd
NIM. 1090161054





PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
2010




Tidak ada komentar:

Posting Komentar