Sebuah Kajian Mofologi Generatif
1. Pendahuluan
Bahasa Manggarai
(BM) merupakan salah satu bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur yang memiliki
kekhasan tersendiri sebagaimana bahasa-bahasa lain yang berkembang di NTT khususnya.
Bahasa Manggarai memiliki kekhasan dalam proses morfologis. Salah satunya
adalah klitikisasi.
Klitikisasi dalam
bahasa Manggarai cukup menarik untuk dikaji. Ada beberapa data mengenai klitik
yang menarik untuk dikaji berdasarkan pengamatan sementara penulis, yakni toko-s ‘mereka tidur’, ta-r ‘kita pergi’ ,mo-m ‘Anda pergi’,le-n ‘Dia
ke sana’, sange-d ‘kita semua’, ce-mbaru
‘satu rumah’, re-wie ‘tadi malam’, be-wa ‘di bawah’, te-ca-n ‘kesatu’. Bentuk
klitik dalam bahasa Manggarai dapat dibagi menjadi proklitik dan enklitik serta
gabungan proklitik dan enklitik. Proklitik misalnya, ce-dako,re-wie, be-wa dan enklitik toko-s, ta-r, mo-m, le-n, sange-d, serta gabungan misalnya te-ca-n, te-sua-n. Pemarkahan klitik tersebut menjadi
objek kajian dalam tulisan ini.
Kajian
tentang klitikisasi dalam bahasa Manggarai menggunakan pendekatan Halle.
Menurut Halle, studi morfologi generatif memiliki 3 komponen: 1) List of
morphemes, 2) Word formation rules, 3) Filter. L.M : bound & free morphene (derivasi
& infleksi). Halle (1973): morfem (bebas-terikat) dalam pembentukan kata→DM. DM
: kata dasar, stem, afiks. Morfem input bagi KPK setelah morfem tersebut
mengalami proses pembentukan dalam KPK outputnya masuk ke saringan→kata aktual masuk dalam kamus.
2. Pembahasan
2.1 Pemarkahan
proklitik Bahasa Manggarai
a. Pemarkahan ce-
Pemarkahan ce- ‘satu’ dalam bahasa Manggarai merupakan morfem terikat (bound morphem). Morfem terikat ce- merupakan bentuk alternasi dari morfem ca ‘satu’. Ca merupakan morfem bebas, karena dapat berdiri sendiri sebagai
satuan bebas. Misalnya merespon atas pertanyaan: “Berapa?” Dijawab : ca
‘satu’. Selain itu, morfem terikat ce-
untuk menyatakan makna tingkat (hari) misalnya merespon atas pertanyaan “Kapan?”
Dijawab cetelu ‘hari ketiga’. Oleh
karena itu, ce- merupakan pemarkah
proklitik yang terikat dengan kata dasarnya. Pemarkahan ce- dapat diikuti Nomina dan Numeralia. Pemarkahan proklitik ce- yang diikuti Nomina misalnya cembaru, ‘satu rumah’, cebotol ‘satu botol’, cekamar ‘satu kamar’. Struktur morfologi
kata cembaru dapat direpresentasikan
sebagai berikut:
(1)[[ce-]Num-Prok [mbaru]N
]Num
Num
NumProk N
Ce
mbaru
Kata cembaru ‘satu rumah’ terdiri dari morfem
terikat (bound morphems) ce- dan morfem bebas (free morphems) mbaru. Kata mbaru
merupakan Nomina yang dimarkahi proklitik ce-
yang membentuk Numeralia. Kaidah
pembentukan proklitik ce- pada Nomina
dapat direpresentasikan berikut ini.
(2)
[[ce-]Num-prok[X]N ]Num
Pemarkahan
proklitik yang diikuti Numeralia misalnya: cemongko
‘satu buah’ cesua ‘hari kedua’, cetelu ‘hari ketiga, cepat ‘hari keempat’. Kaidah pembentukan
proklitik ce- pada Numeralia dapat
direpresentasikan berikut ini.
(3)
[[ce-]Num-prok[X]Num ]Num
b. Pemarkahan
in- dan em-
Pemarkahan in- dan em- dalam bahasa Manggarai merupakan morfem terikat. Pemarkahan
proklitik in- merupakan ‘pronomina
persona 3T, yakni dia perempuan’ dan em-
merupakan ‘pronomina persona 3T’ yakni dia laki-laki. Misalnya pada kata
berikut ini. Intua ‘bibi’, emtua ‘paman’ dan inPaul ‘mamanya Paul’, serta emPaul
‘bapaknya Paul’. Bentuk in- merupakan
bentuk alternasi dari ine ‘mama’ dan em- alternasi dari bentuk ema ‘Bapak’. Namun ada bentuk seperti mengkoe sebagai alternasi dari bentuk emkoe, dan ingkoe sebagai alternasi dari bentuk inkoe, serta mentua
sebagai alternasi emtua. Ema dan ine merupakan morfem bebas, sedangkan in- dan em- morfem
terikat. Begitu pula inkoe ‘mama
kecil’ dan emkoe ‘bapak kecil’
Struktur
morfologi kata intua dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(4)
[[in-]Nprok[tua]A ]N
N
NProk
A
in
tua
c. Pemarkahan
be-
Pemarkahan be- ‘bagian’ dalam bahasa Manggarai merupakan
morfem terikat. Be- diikuti oleh
nomina lokatif misalnya: bewa ‘bagian
bawah’, beeta ‘bagian atas’, besale ‘bagian samping’, bemusi ‘bagian belakang’, bepeang ‘bagian luar’. Struktur
morfologi kata bewa dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(5)[[be-]Nlok-Prok
[wa]Nlok ]Nlok
Nlok
Nlok-Prok
N
be
wa
Kaidah morfologi dari pola
paradigmatik struktur morfologi (5) di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
(6) [x]→[be-[x]N-lok ]N-lok
d. Pemarkahan
re-
Pemarkahan re- ‘tadi’ dalam bahasa Manggarai
merupakan morfem terikat. Re- merupakan
morfem yang hanya bisa memarkahi kata bao
‘pagi dan wie ‘malam’ yakni rebao ‘tadi pagi’ dan rewie ‘tadi malam’,
dan hanya terbatas pada kedua kata tersebut.
Struktur
morfologi kata rewie dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(7)[[re-]Ket-Prok
[bao]Ket
]Ket
Ket
Ket-Prok Ket
re
bao
Kaidah morfologi
dari pola paradigmatik struktur morfologi (7) di atas dapat direpresentasikan
sebagai berikut:
(8) [x]→[re-[x]Ket ]Ket
2.2 Pemarkahan eklitik
Pemarkahan
eklitik dalam bahasa Manggarai terdiri atas : -k,-n,-m,-s,-r,-d.
a. Pemarkahan enklitik
–k
Eklitik –k dalam bahasa Manggarai merupakan
morfem terikat dipakai untuk mengacu pada pronomina persona. Pronomina persona -k mengacu pada diri sendiri (persona pertama
tunggal (1T). Enklitik –k hanya dapat
memarkahi verba misalnya mok ‘saya pergi’, lakok
‘saya jalan’ dan Adjektiva misalnya : ritakk ‘saya malu’, betik ‘saya
sakit’.Struktur morfologi kata mok dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(9)[[mo]V [-k]Enk
]V-enk
V-Enk
V 1T
mo
k
Kaidah morfologi dari pola
paradigmatik struktur morfologi (9) di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
(10) [x]→[X]V k]1T
b. Pemarkahan enklitik
–n
Pemarkahan –n dalam bahasa Manggarai dipakai untuk
mengacu pada pronomina persona ketiga tunggal misalnya : laun ‘Dia sudah jalan’, len
‘dia sudah ke sana’. Selain itu, pemarkahan enklitik -n juga mengacu pada pronomina penunjuk. Misalnya : laun ‘Dia (anjing) sudah jalan’, wan ‘Dia (pohon) sudah tumbang’.
Pemarkahan –n dalam bahasa Manggarai
hanya bisa memarkahi nomina lokatif arah tujuan dan keberadaan seperti ke dan di dalam bahasa Indonesia.
Struktur
morfologi kata laun dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(11) [[lau]N-lok [-n]3T
]Nlok
Nlok
Nlok
3T
lau
n
Kaidah morfologi dari pola
paradigmatik struktur morfologi (11) di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
(12) [x]→[X]N-lok n]Nlok
c. Pemarkahan enklitik
–m
Pemarkahan –m dalam bahasa Manggarai mengacu pada
pronomina persona kedua tunggal (2T), misalnya mom ‘Silakan kau pergi’, lakom
‘Silakan Anda jalan’, dan enklitik –m
juga mengacu pada pronomina persona jamak netral, misalnya kamu, kalian, Anda sekalian. Pemarkahan –m hanya bisa memarkahi verba dalam
bahasa Manggarai.
Struktur
morfologi kata mom dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(13) [[mo]V [-m]Enk
]V2T
V2T
V 2T
mo
m
Kaidah morfologi dari pola
paradigmatik struktur morfologi (14) di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
(14) [x]→[X]V m]2T
d. Pemarkahan enklitik
–s
Pemarkahan –s dalam bahasa Manggarai mengacu pada
pronomina persona ketiga jamak (3J). Enklitik –s tidak hanya dapat
memarkahi verba misalnya: tokos ‘Mereka
sudah tidur’, retangs ‘mereka menangis’ tetapi juga pada nomina misalnya: haes ‘mereka punya teman’ wekis ‘mereka
punya orang’
Struktur
morfologi kata tokos dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(15)[[toko]V [-s]Enk
]V3J
V3J
V 3T
took s
Kaidah morfologi dari pola
paradigmatik struktur morfologi (15) di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
(16) [x]→[X]V s]3J
e. Pemarkahan enklitik
–r
Enklitik –r dalam bahasa Manggarai mengacu pada
pronomina persona ketiga jamak (3J), dan pronomina penunjuk jamak (3J) serta pertama
jamak inklusif (1J). Pemarkahan –r untuk pronomina persona ketiga jamak bisa
memarkahi nomina lokatif, misalnya: laur ‘mereka
sudah jalan’, war ‘mereka sudah pergi’.
Pemarkahan –r mengacu pada pronomina penunjuk jamak misalnya: ler ‘mereka (penunjuk) sudah dibawa ke
sana’, meser ‘mereka (penunjuk) besar’,
koer ‘mereka kecil’. Enklitik –r juga mengacu pada pronomina persona
pertama jamak inklusif (1J) misalnya : hangr
‘kita makan’, inungr ‘kita makan’
diar ‘mereka baik’. Pemarkahan –r terjadi pada verba, Nomina, Adjektif,
dan nomina lokatif.
Struktur
morfologi kata laur dapat direpresentasikan
sebagai berikut :
(15) [[lau]V [-r]Enk
]V3J
N3J
V 3J
lau
r
Kaidah morfologi dari pola
paradigmatik struktur morfologi (15) di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
(16) [x]→[X]V r]3J
f. Pemarkahan enklitik
–d
Pemarkahan –d, mengacu pada pronomina persona pertama jamak inklusif (1J),
misalnya : sangged ‘kita semua’ dod bae ‘kita banyak tahu’
Struktur
morfologi kata mom dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(17) [[sange]Num [-d]Enk
]Num1J
Num-1J
Num 1J
Sange d
Kaidah morfologi dari pola
paradigmatik struktur morfologi (17) di atas dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
(18) [x]→[X]Num d]1J
2.3 Permarkahan
proklitik dan enklitik
a. Pemarkahan te-, -n
Kata tecan terdiri atas dua morfem, yakni
morfem terikat te- dan -n dan morfem bebas ca ‘satu’. Proklitik te- membentuk
numeralia tingkat, sedangkan –n mengacu
pada pronomina penunjuk ketiga tunggal (3T). Kata numeralia ca setelah mengalami klitikisasi, maka
membentuk numeralia tingkat. Tecan ‘kesatu’,
tepatn ‘keepat’, tecempulun
‘kesepuluh’.
Struktur
morfologi kata tecan dapat
direpresentasikan sebagai berikut :
(19) [[te]Num-prok[ca]Num[n]Enk]Num3T
Num-3T
Num-prok1J
te
ca
n
Kaidah morfologi
dari pola paradigmatik struktur morfologi (17) di atas dapat direpresentasikan
sebagai berikut:
(20) [x]→[X]Num n]Num-3T
KLITIKISASI BAHASA MANGGARAI :
Sebuah
Kajian Morfologi Generatif
OLEH
VINSENSIUS
GANDE, S.Pd
NIM.
1090161054
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
UDAYANA
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar