BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional Indonesia. Karena Bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional maka perlu dipelajari oleh seluruh masyarakat
Indonesia umumnya dan lembaga pendidikan khususnya.
Salah
satu lembaga pendidikan yang mempelajari Bahasa Indonesia adalah SMA Negeri 1
Komodo Labuan Bajo yang letaknya di Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Diwajibkan lembaga pendidikan menggunakan bahasa Indonesia
secara baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Namun sejauh ini siswa kelas XI IPS2
SMA Negeri 1 Komodo ini, banyak melakukan kesilapan dalam menggunakan bahasa
Indonesia terutama penggunaan preposisi. Kesilapan tersebut tidak hanya terjadi pada tataran ujaran sehari-hari
siswa dalam berkomunikasi dengan teman sekelas, maupun dengan kelas lain.
Tetapi kesilapan itu juga terjadi pada karangan atau pun tulisan lain yang
dilakukan siswa sehari-hari di sekolah. Ada
suatu kesilapan penggunaan preposisi menarik yang ditemukan peneliti dalam
kalimat siswa misalnya :
(1) Pak Vinsen guru pada SMA Negeri I Komodo di Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai
Barat,
(2) Buku
Elvi ada di saya.
Kalimat (1)
Pak Vinsen guru pada SMA Negeri I Komodo di
Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai Barat terjadi kesilapan penggunaan
preposisi pada dan di. Hal ini siswa tersebut tidak
mengetahui penggunaan preposisi pada dan
di. Preposisi pada digunakan untuk menyatakan tempat yang bukan menyatakan tempat yang sebenarnya.
Sedangkan preposisi di untuk
menyatakan tempat yang sebenarnya. Jadi Dinas
Pendidikan Kabupaten Manggarai Barat merupakan bukan nama tempat yang
sebenarnya, sehingga menggunakan preposisi pada.
Sedangkan SMA Negeri 1 Komodo
merupakan nama tempat yang sebenarnya. Kalimat (2) tersebut merupakan kesilapan
penggunaan preposisi di. Preposisi di digunakan untuk menyatakan tempat. Saya pada kalimat (2) tersebut adalah
pronomina bukan tempat. Preposisi di
dapat diganti dengan preposisi pada.
Sehingga kalimat (1) dan (2) tersebut seharusnya diperbaiki menjadi kalimat (3)
dan (4) berikut ini.
(3) Pak Vinsen guru di SMA Negeri I Komodo pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai Barat.
(4) Buku Elvi ada pada saya.
Pemaparan
data awal tersebut di atas merupakan data pengamatan awal peneliti. Sejauh ini
penelitian tentang kesilapan penggunaan preposisi Bahasa Indonesia siswa kelas
XI IPS2 pada SMA Negeri 1 Komodo belum pernah dilakukan oleh
peneliti terdahulu.
Atas
dasar itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
penelitian yang diangkat adalah KESILAPAN
PENGGUNAAN PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI IPS2 PADA SMA NEGERI I KOMODO KABUPATEN MANGGARAI
BARAT TAHUN AJARAN 2006/2007.
1.2 Rumusan masalah
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut : Bagaimanakah Kesilapan
Penggunaan Preposisi Bahasa Indonesia
Siswa Kelas XI IP2 pada SMA
Negeri 1 Komodo Tahun Ajaran 2006/2007 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memerikan atau mendeskripsikan
kesilapan penggunaan preposisi Bahasa Indonesia siswa kelas XI IPS2 pada SMA Negeri 1 Komodo Tahun Ajaran
2006/2007.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
a)
peneliti, yakni untuk mengkaji secara mendalam tentang
kesilapan penggunaan preposisi Bahasa Indonesia siswa kelas XI IPS2
b)
siswa, yakni dalam pembelajaran preposisi Bahasa
Indonesia siswa teristimewa siswa kelas XI IPS2 tidak lagi melakukan kesilapan yang sama
c)
guru Bahasa Indonesia, yakni dalam pengajaran Bahasa
Indonesia di kelas teristimewa siswa kelas XI IPS2 harus lebih
menekankan pada pengajaran preposisi.
d)
pencinta linguistik, yakni penelitian ini sebagai data
awal, dan dapat dijadikan rujukan bagi
penelitian selanjutnya tentang kesilapan preposisi Bahasa Indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBATASAN KONSEP DASAR
2.1
Landasan
Teori
Penelitian ini mengkaji masalah kesilapan penggunaan
preposisi Bahasa Indonesia siswa kelas XI IPS2 dengan menggunakan
Teori Analisis Kesilapan (Errors Analysis
Theory). Prinsip dasar Teori Analisis Kesilapan adalah (1) analisis
kesilapan berdasarkan korpus data siswa yang telah dikumpulkan, (2) mengklasifikasi
data kesilapan yang sudah teridentifikasi, (3) penentuan frekuensi kesilapan,
(4) mengidentifikasi data kesilapan yang sulit, (5) mengidentifikasi penyebab
kesilapan sistematis, (6) mengoreksi kesilapan. (Schachter & Murci, dalam
Croft, 1980: 124—129 ; Miller, 1966 dalam Corder, 1967:25; Tarigan, dan Tarigan, 1990:71;
Ellis dalam Tarigan, dan Tarigan, 1990:70)
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan istilah kesilapan, bukan kesalahan.
Istilah kesilapan ini
merupakan adopsi dari konsep Corder dalam Sridhar (1985 : 105). Menurut Corder
konsep kesilapan dan kesalahan pada dasarnya berbeda. Konsep kesilapan dimaknai sebagai suatu
kesalahan yang sistematis, konsisten dan terstruktur. Letak kesalahan pada
struktur bahasa itu sendiri. Dengan kata lain, kesilapan merupakan kesalahan kompetensi (competence errors)(Chomsky, 1965 dalam Tarigan dan Tarigan,
1990:143). Misalnya kesilapan penggunaan preposisi Bahasa Indonesia. Sedangkan kesalahan dapat dimaknai sebagai suatu
kesalahan yang tidak sistematis, mudah diperbaiki. Letak kesalahan bukan pada
struktur melainkan pada pengucapan kata-kata. Dengan kata lain, kesalahan merupakan kesalahan
performansi (performance errors)(Chomsky,
1965 dalam Tarigan dan Tarigan, 1990:143).
2.2 Pembatasan Konsep Dasar
2.2.1
Pengertian
Preposisi
Preposisi adalah
kata yang digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan
bagian kalimat lain. Misalnya, preposisi di, dengan,
dan oleh pada kalimat berikut.
(1)
Kakek tinggal di desa,
(2)
Nenek menulis dengan
sepidol,
(3)
Jembatan itu dibangun oleh pemerintah daerah. Chaer, (2000: 122)
2.2.2
Jenis-Jenis
Preposisi
Menurut Chaer, (2000:122), preposisi dilihat dari fungsi
dapat dibedakan menjadi antara lain: (1)
tempat berada, (2) arah asal, (3) arah tujuan, (4) pelaku, (5) alat, (6)
perbandingan, (7) hal atau masalah, (9) akibat dan (10) tujuan.
2.2.2.1
Preposisi di
Preposisi
di digunakan dengan aturan :
a. Untuk menyatakan tempat berada digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat
(lokatif)
Contoh :
(4)
Sidang cabinet berlangsung di Bina Graha
(5)
Kami belajar di perpustakaan
(6)
Gunung Agung terletak di pulau Bali
b. Untuk menyatakan aspek diam atau berhenti kata depan di
digunakan di muka keterangan tempat pada
suatu kalimat.
Contoh :
(7)
Apa
maksud Anda datang di sini sepagi ini ?
(8)
Kami
sedang beristirahat di pulau Bali.
(9)
Yang
berminat harap mendaftarkan nama di
kantor Tata Usaha.
2.2.2.2
Preposisi pada
Preposisi
pada digunakan dengan aturan :
(1)
untuk menyatakan tempat
digunakan di muka kata benda atau frase benda yang bukan menyatakan nama tempat
yang sebenarnya sebagai varian dari preposisi di
Contoh :
(10)
Ibu
bekerja pada Dinas Kesehatan Kota
(11)
Perasaan
sedih masih terbayang pada wajahnya.
(12)
Pada tiap-tiap kecamatan akan didirikan puskesmas.
(2) Untuk menyatakan tempat keberadaan digunakan di muka kata ganti, nama diri, nama
perkerabatan, nama pangkat, dan gelar.
Contoh :
(13)
Kuncinya ada pada
ibu.
(14)
Pada saya ada sejumlah buku tentang sastra.
(15)
Barang-barang
itu ada pada Hasan.
2.2.2.3
Preposisi dalam
Preposisi dalam digunakan dengan aturan :
(1) untuk menyatakan tempat berada digunakan di depan kata benda sebagai varian dari
kata depan di dalam.
Contoh :
(16)
Jangan bermain dalam
kelas.
(17) Buku itu disimpan dalam lemari.
(18) Dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
(2) untuk menyatakan berada dalam suatu situasi atau peristiwa digunakan di depan kata
benda
Contoh :
(19) Kita harus hati-hati dalam pergaulan di kota besar.
(20) Dalam perjalanan ke Eropa kami singgah di Kairo
(21)
Dalam
bentrokan itu beberapa orang menjadi korban.
(3)
untuk menyatakan jangka
waktu digunakan di muka kata yang menyatakan lama waktu.
Contoh :
(22)
Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa hari.
(23)
Dalam waktu
dua jam perampok itu telah dapat dibekuk.
(24)
Kredit Vespa diangsur dalam waktu dua tahun.
2.2.2.4
Preposisi atas
Preposisi atas dapat digunakan dengan
aturan :
(1) untuk menyatakan tempat digunakan di depan
kata benda sebagai varian dari preposisi di
atas.
Contoh :
(25) Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.
(26) Beban yang dipikulkan atas pundak rakyat sudah terlalu berat.
(27)
Berbagai masalah telah menimpa atas diri kami.
(2)
Untuk menghubungkan predikat intransitif dengan
pelengkapnya
Contoh :
(28) Mereka berhak atas barang-barang itu.
(29)
Kami menyesal atas kejadian itu.
(30) Saya ikut berduka cita atas musibah itu.
2.2.2.5
Preposisi antara
Preposisi antara digunakan dengan aturan :
(1)
untuk menyatakan jarak digunakan di muka dua buah kata
benda yang menyatakan tempat yang diserangkaikan dengan preposisi dan.
Contoh :
(31) Banjir melanda daerah antara Bekasi dan
Karawang.
(32) Jarak antara
Jakarta dan Bogor hanya 60 km.
(33)
Bedanya seperti antara
langit dan bumi.
(2)
Untuk menyatakan adanya dua pihak digunakan di muka dua
buah kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan, yang diserangkaikan
dengan preposisi dengan.
Contoh :
(34)
Perang antara Irak
dan Iran semakin hebat.
(35) Perundingan antara Indonesia dan
Malaysia sedang berlangsung.
(36) Perdamaian antara Mesir dan Israel
tidak bias kekal
(3) untuk menyatakan suatu tempat, suatu saat,
suatu keadaan atau hal, digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan
tempat atau waktu yang
diserangkaikan dengan preposisi dengan.
Contoh :
(37) Tabrakan itu terjadi di jalan raya antara Yogyakarta dan Solo
(38) Pencurian itu terjadi antara pukul tiga dan
pukul empat pagi.
(39) Antara
tidur dan jaga saya mendengar suara ketukan pintu.
2.2.2.6
Preposisi dari
Preposisi dari
digunakan dengan aturan :
(1) untuk menyatakan asal tempat digunakan di
muka kata benda yang menyatakan tempat.
Contoh :
(40)
Mereka baru datang dari
desa
(41)
Ayah belum pulang dari
kantor
(42)
Ibunya berasal dari
kendari
(2) Untuk menyatakan asal bahan, digunakan di
muka kata benda yang menyatakan bahan.
(43)
Kue ini terbuat dari
terigu
(44)
Piala itu terbuat dari
perak
(45)
Lantainya dari batu
pualam
(3)
Untuk menyatakan asal hal atau keadaan, digunakan di
muka kata-kata yang menyatakan hal atau keadaan.
Contoh :
(46) Akhirnya kami terlepas dari
segala kesulitan yang ada.
(47)
Dia baru saja sadar dari
pingsannya.
(48) Mereka berhasil meloloskan diri dari
kepungan musuh.
(4) Untuk menyatakan asal pelaku, digunakan di
muka kata benda yang menyatakan orang
atau pelaku.
Contoh :
(49)
Sumbangan datang dari
pemerintah.
(50)
Sepatu ini adalah hadiah dari nenek.
(51) Peristiwa itu banyak mendapat perhatian
dari masyarakat.
2.2.2.7
Preposisi ke
Preposisi ke
digunakan dengan aturan :
(1) untuk menyatakan tempat tujuan digunakan di muka kata benda yang menyatakan
tempat.
Contoh :
(52)
Ibu pergi ke kantor Pos.
(53)
Paman berangkat ke
Surabaya.
(54) Kami akan berdarmawisata ke Candi Borobudur.
(2) Untuk menyatakan aspek gerak atau
bergerak, digunakan di depan keterangan tempat pada suatu kalimat.
Contoh :
(55)
Apa maksudmu datang ke
sini sepagi ini.
(56) Dia pergi beristirahat ke pulau Bali.
(57) Yang berminat harap mendaftarkan diri ke kantor tata usaha.
2.2.2.8
Preposisi kepada
Preposisi kepada
digunakan dengan aturan :
(1)
untuk menyatakan tempat yang dituju digunakan di muka
objek dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian tertuju terhadap
sesuatu.
Contoh
:
(58) Persoalan itu telah dilaporkan kepada Gubernur.
(59)
Harus melapor dulu kepada
bagian keamanan
(60)
Kami akan minta bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
(2) Untuk menyatakan arah yang dituju dapat
digunakan sebagai varian preposisi akan.
Contoh :
(61) Ia takut sekali kepada hantu.
(62)
Kami selalu ingat kepada
ibunya
(63) Dia sudah lupa kepada kewajibannya.
2.2.2.9
Preposisi akan
Preposisi akan
digunakan dengan aturan :
(1)
untuk menunjukkan objek digunakan di dalam kalimat yang
predikatnya menunjukkan sikap batin.
Contoh :
(64) Saya masih ingat akan peristiwa bersejarah itu.
(65)
Dia baru sadar akan
keluarganya.
(66) Kami sudah bosan akan lagu-lagu itu.
(2) Untuk menyatakan kata-kata yang berada di
belakangnya dapat digunakan sebagai tumpuan kalimat.
Contoh :
(67)
Akan budi
baikmu itu tentu tak bias kami lupakan
(68) Akan
hutang-hutangmu itu tidak
usalah oleh paman Hasan.
(69) Akan sawah lading di sana, biarlah diurus oleh
paman Hasan.
2.2.2.10
Preposisi terhadap
Preposisi terhadap digunakan dengan
aturan :
(1)
untuk menyatakan sasaran perbuatan digunakan di depan
kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan. Kedudukannya dapat
diganti dengan preposisi kepada.
Contoh :
(70) Saya tidak takut terhadap siapa saja.
(71) Terhadap
saya dia tidak berani berbuat curang.
(72) Terhadap
ibuna dia berani berkata begitu, apalagi kepada kita.
(2) Untuk menyatakan perihal , digunakan di
depan kata benda. Kedudukannya dapat diganti dengan preposisi akan.
Contoh :
(73)
Kami tidak ragu-ragu lagi terhadap kejujuranmu.
(74)
Kami akan menentukan sikap terhadap keteguhan hatinya.
(75)
Peristiwa itu merupakan batu ujian terhadap keteguhan hatinya.
2.2.2.11
Preposisi oleh
Preposisi oleh digunakan dengan aturan :
(1) untuk menyatakan pelaku perbutan digunakan
di muka objek pelaku dalam kalimat pasif.
Contoh :
(76) Pabrik pupuk itu akan diresmikan oleh Presiden Suharto
(77) Buku pelajaran matematika itu diterbitkan oleh Balai Pustaka
(78)
Jembatan ini dibangun oleh pemerintah pusat.
(2)
Untuk menyatakan sebab digunakan di dalam kalimat yang
predikatnya berupa kata yang menyatakan
keadaan.
Contoh :
(79) Pertahanan mereka hancur oleh serangan Israel.
(80)
Bajunya basah oleh
keringat.
(81)
Tanaman kami rusak oleh
hama wereng.
2.2.2.12
Preposisi dengan
Preposisi dengan digunakan
dengan aturan :
(1) untuk menyatakan alat, digunakan di muka kata benda yang menyatakan alat
Contoh :
(82)
Adik menulis dengan
spidol
(83)
Hasil ujian seleksi diperiksa dengan computer.
(84)
Pejahat itu menodong saya dengan spidol.
(2)
untuk menyatakaan beserta, digunakan di muka kata benda
yang menyatakan orang,
Contoh :
(85)
Dia datang
dengan ibunya
(86)
Kapal itu tenggelam dengan segala isinya
(87) Adik pergi dengan kawan-kawannya.
(3) untuk menyatakan caraatau sifat perbuatan
digunakan di muka kata sifat atau kata keterangan.
Contoh :
(88)
Kami diperiksa dengan
teliti.
(89)
Mereka bermain dengan
gembira.
(90) Saudara akan kami terima dengan senang hati.
2.2.2.13
Preposisi berkat
Preposisi berkat
digunakan di depan kata benda atau frase benda untuk menyatakan sebab yang
memberi pengaruh untuk terjadinya sesuatu.
Contoh :
(91)
Maha Kemerdekaan ini dapat kita capai berkat rahmat Tuhan Yang Esa.
(92) Berkat doa Saudara-saudara kami
berhasil membawa kembali Piala Thomas
(93) Berkat
bantuan Anda saya terbebas dari kesulitan.
2.2.2.14
Preposisi daripada
Preposisi daripada untuk menyatakan perbandingan,
digunakan di antara dua buah kata bendaatau frase.
Contoh :
(94) Hidup di desa lebih tenang daripada di kota.
(95)
Gunung Merapi lebih tinggi daripada Gunung Galunggung.
(96)
Gaji ibu lebih banyak daripada gaji ayah.
2.2.2.15
Preposisi tentang
Preposisi tentang
digunakan di depan kata benda atau frase benda untuk menyatakan perihal atau
masalah.
Contoh :
(97)
Mereka berdebat tentang
peranan pemuda dalam pembangunan.
(98) Tentang
perundingan itu sendiri tidak banyak dibicarakan.
(99)
Menlu
RI memberikan keterangan
panjang lebar tentang peristiwa yang dialami
Tim Verifikasi RI di Irian Jaya.
2.2.2.16
Preposisi sampai
Preposisi sampai
digunakan dengan aturan :
(1)
untuk menyatakan batas tempat dan batas waktu,
digunakan di muka kata benda yang menyatakan
tempat atau menyatakan waktu.
Contoh:
(100) Kami berjalan kaki sampai desa Jatisari.
(101)
Bacalah sampai halaman 43 !
(102) Mereka belajar sampai jauh malam.
(2) Untuk menyatakan akibat dari suatu
perbuatan digunakan di muka kata yang menyatakan keadaan.
Contoh :
(103) Pencuri itu dipukul sampai babak
belur.
(104) Rumah-rumah itu terbakar sampai jadi abu
(105) Lantai itu dicuci sampai bersih.
(3)
Preposisi sampai disertai
dengan untuk menyatakan batas jumlah
atau tingkat dengan disebut terakhir termasuk di dalamnya.
Contoh :
(106)
Ruang I untuk peserta nomor 1001 sampai dengan nomor 1040
(107)
Bacalah dari halaman 12 sampai dengan halaman 60 !
(108)
Pemenang I sampai
dengan pemenang III akan dikirim ke luar negeri.
2.2.2.17
Preposisi untuk
Preposisi untuk digunakan dengan aturan :
(1)
untuk menyatakan tujuan atau sasaran perbuatan
digunakan di muka kata benda orang atau yang diorangkan,
Contoh :
(109)
Beliau membawa oleh-oleh untuk kami,
(110) Pupuk dikirim untuk para petani,
(111)
Ayah membeli sepatu untuk
ibu.
(2)
untuk menyatakan adanya pertalian perihal digunakan di depan kata benda atau frase
benda. Biasanya ditempatkan pada awal kalimat.
Contoh :
(112) Untuk
kepentingan umum, kami
rela berkorban.
(113) Untuk dia, uang sejuta tidak ada artinya.
(114) Hadiah dua juta rupiah disediakan untuk karangan yang terbaik.
2.2.2.18
Preposisi bagi
Preposisi bagi
dapat digunakan untuk menyatakan adanya pertalian perihal, sebagai varian
preposisi untuk
Contoh :
(115) Bagi kepentingan pembangunan kami rela
berkorban
(116) Bagi saya jadi pergi atau tidak, tidak menjadi
soal ,
(117) Bagi karangan yang terbaik disediakan hadiah
sejuta.
2.2.2.19
Preposisi guna
Preposisi guna untuk menyatakan adanya pertalian perihal sebagai varian
preposisi untuk, digunakan di muka
kata benda berimbuhan gabung ke-, -an
Contoh :
(118)
Guna kebahagiaan
anak-anak itu biarlah kita mengalah,
(119) Guna keselamatan kita bersama, janganlah
merokok di ruangan ini,
(120) Guna
kepentingan umum kami
rela berkorban.
2.2.2.20
Preposisi demi
Preposisi demi dapat digunakan dengan aturan :
(1)
untuk menyatakan tekad digunakan di depan kata benda
berimbuhan gabung ke-, an
Contoh :
(121)
Kami akan bekerja keras demi kesejahteraan keluarga.
(122) Demi
kepentingan pembangunan
kami rela berkorban
(123) Saya berjuang mati-matian demi sebidang tanah
itu.
(2)
untuk
menyatakan tujuan dapat digunakan
sebagai varian preposisi untuk
Contoh :
(124) Demi uang dia mau berbuat apa saja.
(125) Semua usaha ini kulakukan demi anak tercinta
(126) Dia berjuang mati-matian demi sebidang tanah.
(3)
untuk
menyatakan berurutannya yang satu dari yang lain, digunakan di antara dua kata
bilangan yang sama,
Contoh :
(127)
Diangkutnya batu itu satu demi satu.
(128)
Seorang demi seorang secara diam-diam meninggalkan
ruang siding itu,
(129) Kertas itu dibakarnya selembar demi
selembar
(4)
untuk
menyatakan sumpah digunakan di depan nama Tuhan, Dewa, dan lain-lain yang
dianggap berkuasa.
Contoh :
(130) Demi Allah saya tidak pernah mengambil bukumu.
(131) Demi Tuhan saya tak tahu menahu dengan urusan itu,
(132) Demi yang menguasai alam dengan segenap isinya
saya bersumpah akan tetap tinggal di sini.
2.2.2.21
Preposisi menurut
Preposisi menurut
dapat digunakan untuk menyatakan makna sesuai dengan yang dikatakan, digunakan
di depan kata benda atau frase benda yang menyatakan orang.
Contoh :
(133) Menurut
undang-undang yang
berlaku, Saudara telah berbuat salah,
(134) Menurut
ketua organisasi itu
siapa saja boleh mendaftarkan jadi anggota.
(135) Menurut
ibu, saya sebaiknya menjadi pelukis saja.
2.2.3
Jenis-Jenis
Kesilapan
Richards, (1973) dalam Croft, (1980: 86) mengklasifikasikan
tiga jenis kesilapan, 1) kesilapan interferensi (interference errors), yaitu kesilapan yang disebabkan oleh pengaruh bahasa pertama
(L1) pembelajar terhadap pemerolehan bahasa kedua (L2). Schachter dalam Croft,
(1980: 122), 2) kesilapan intraligual (intralingual
errors) yaitu kesilapan yang disebabkan oleh bahasa itu sendiri, 3)
kesilapan perkembangan (development
errors), yaitu kesilapan yang disebabkan oleh pembelajar bahasa kedua.
Contoh kesilapan perkembangan dalam ujaran yang diungkapkan anak-anak Spanish
belajar Bahasa Inggris: Dog eat it. (Dulay,
Burt & Krashen, 1982:165; Tarigan dan Tarigan, 1990:159—163). Jenis
kesilapan dalam penelitian ini adalah jenis kesilapan perkembangan (developmental errors).
Dulay, Burt &
Krashen, (1982:138—139) mengelompokan kesilapan ke dalam beberapa jenis, yaitu
(1) penghilangan morfem gramatikal, misalnya : He hit car seharusnya he hits
car, (2) penanda ganda (double
marking) misalnya : She didn’t went
back seharusnya She didn’t go back,
(3) kesilapan regularisasi (regulating
rules) misalnya : womans untuk women, (4) kesilapan bentuk pengganti (alternating
forms) misalnya :He or she atau those
dog dan this cats, (5) kesilapan
bentuk arki (archiforms) misalnya: I seen her yesterday. Her dance with my
brother seharusnya I saw
her yesterday , dan She dance with my
brother dan (6) kesilapan susunan, karena ketidakberurutan penempatan kata
kerja bantu to be (misordering) misalnya :
What you are doing? Seharusnya What
are you doing ? (Bdk. Tarigan dan Tarigan, 1990: 148—158 )
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kualitatif.
Prinsip dasar desain penelitian deskriptif kualitatif adalah (1) analisis data berdasarkan apa yang
diujarkan orang, (2) bentuk bahasa merupakan primer, dan penggunaan bahasa merupakan
sekunder, (3) bahasa tidak dapat dideskripsikan tanpa kehadiran bagian-bagian
lainnya, (4) bahasa mengalami proses perubahan konstan atau tetap. Nida,
(1974:1—3).
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMA
Negeri 1 Komodo Labuan Bajo, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo Kabupaten
Manggarai Barat.
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada
tanggal 12 bulan April tahun 2007
3.3 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini kesilapan penggunaan preposisi
Bahasa Indonesia siswa kelas XI IPS2
3.4 Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang dari 31
siswa. Penentuan sampel ini dipilih secara purposif dengan mempertimbangkan
kualifikasi siswa yaitu kecerdasan dan mampu berkomunikasi Bahasa Indonesia
secara efektif. (Samarin, 1988: 99; Nida, 1974:190)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara penyebaran
instrumen berupa 50 butir kalimat rumpang kepada 10 orang siswa kelas XI IPS2
sebagai sampel yang berisi preposisi. Pada instrumen tersebut disediakan preposisi
seperti di, ke, dari, oleh, untuk, pada, dalam, atas, antara, kepada, akan,
terhadap, dengan, berkat, daripada, tentang, mengenai, sampai, hingga, demi,
buat, bagi, guna, menurut. Siswa
mengisi kalimat rumpang tersebut berdasarkan preposisi yang sudah disediakan
pada instrumen tersebut. Model instrumen penelitian sebagai berikut.
INSTRUMEN PENELITIAN
|
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah kalimat rumpang dengan menggunakan
preposisi yang sudah disediakan berikut ini !
2.
Jumlah kalimat rumpang 50 butir.
|
1.
Sepuluh tahun yang lalu Menhankam Pangab berkunjung
………Timor-Timur.
2.
Dia Datang………… Sibolga dan kini menetap ………Jakarta.
3.
Kami akan meminta bantuan hukum ………..LBH (Lembaga
Bantuan Hukum).
4.
………..sini kita akan menuju …………Jambi, tanpa singgah
lebih dulu di Palembang.
5. ……….. Perjalanan, ke Jakarta kami berjalan
kaki sampai Kuningan, lalu naik bis dan singgah sebentar ………..Cirebon.
6.
Kredit rumah BTN diangsur ………..waktu sepuluh tahun.
7. Kalau sudah tiba ………. rumah, kami sudah
tidak ingat lagi………….tugas-tugas kantor.
8.
Pertandingan
sepak bola ………Indonesia dan Malaysia berlangsung ………. Senayan
9. ………..saya uang sejuta rupiah besar sekali
artinya.
10. ………..waktu dua jam pencuri itu sudah
dapat ditangkap.
11. Penjahat itu mengancam kami ………pistol dan
memeriksa tas kami dengan kasar.
12. ……….
pembangunan kami bersedia berkorban.
13. ……….
Tuhan tidak berhasil.
14. Kakak kerja……….Pontianak……….. Dinas
kesehatan kota.
15. ……….penelitian yang berwajib, kebakaran
itu bukanlah usaha sabotase.
16. ……….daerah ini kita harus bekerja
keras……….kesejahteraan kita ……….masa mendatang.
17. Dia dipukul ……….penjahat sampai
babak belur.
18. Mereka berdebat ……… peranan pemuda ………
pembangunan ……..pagi…….petang.
19. Penduduk Jakarta lebih banyak………penduduk Semarang.
20. Kue ini dibuat………. tepung beras dan gula.
21. ………bantuan dan partisipasi Saudara……….kegiatan
ini kami mengucapkan terima kasih.
22. Begitu tiba……….. Jakarta beliau memberi
keterangan ………. hasil-hasil yang dicapai…………perjalanannya ke Eropa.
23. …………doa
Saudara-saudara kami terbebas ………. bahaya maut itu.
24. …………rumah
tua, yang sudah saya tinggalkan ………kecil masih tinggal seorang yang sudah tua,
yaitu nenek ………. nenek saya.
25. ……….pendapat
saya para penjahat itu sudah berada………rumah si korban sebelum si korban
tiba………. rumahnya.
26. Buku itu saya letakan ………… meja.
27. Buku
itu ada ………….saya.
28. ………..hari Minggu kemarin kami pergi.
29. Dimuat…………surat kabar.
30. Kuncignya
ada………….ibu.
31. Saya
minta tolong ………ayah.
32. Kritikan
itu ditujukan…………kami.
33. Buku
itu disimpan…………..lemari.
34. Kredit vespa diangsur ………..waktu dua
tahun.
35. Kami berdiri………….keadilan dan kebenaran.
36. Kami
menyesal …………kejadian itu.
37. Dia
baru saja sadar ……….pingsannya.
38. Bajunya
basah ………….keringat.
39. ………….karangan yang terbaik disediakan
hadiah sejuta.
40. ………...kebahagiaan anak-anak itu biarlah
kita mengalah.
41. Kami akan bekerja keras…………kesejahteraan
keluarga.
42. ……….. yang menguasai alam dengan
segenap isinya saya bersumpah akan tetap
tinggal di sini.
43. Dia
meminta uang ………saya.
44. …………saya, dia tidak berani berbuat
curang.
45. ………..budi
baikmu itu tentu tak bisa kami lupakan.
46. Mereka
pergi ………..Jakarta
……….Malaysia.
47. Andi bekerja secara rutin ………pagi ………malam hari.
48. Mulai……….kemarin adik saya menaruh
perhatian yang serius ……..gadis cantik itu.
49. Buku itu baru saja saya
ambil………..lemari.
50. Paulo menyimpan balpoinnya ………rak
buku. Chaer, (2000:122—139).
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah teknik Pilah Unsur
Penentu (PUP). Moleong, (1994). Teknik ini digunakan untuk memilah data
kesilapan penggunaan preposisi siswa. Data yang terkumpul kemudian dianalisis
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1)
mengumpulkan
korpus data berdasarkan kalimat rumpang
2) identifikasi data kesilapan misalnya
memberikan label pada preposisi yang terjadi kesilapan
3) mengidentifikasi
menurut tipe-tipe kesilapan pengguanaan preposisi
4) menentukan
frekuensi tipe kesilapan penggunaan preposisi
5) mengidentifikasi
letak kesilapan penggunaan preposisi
6) memberikan
koreksi atau terapi terhadap kesilapan. (Sridhar dalam Croft, 1980:103;
Tarigan dan Tarigan, 1990: 66—72 )
3.7 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabulasi
dan uraian biasa. Misalnya data kesilapan disajikan dalam bentuk tabel
sedangkan analisisnya berupa uraian biasa/deskripsi.
TABEL KESILAPAN PENGGUNAAN PREPOSISI
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI IPS2
SMA NEGERI 1 KOMODO
Tipe Kesilapan
|
Nomor Instrumen
|
Data kesilapan
|
Preposisi di
Preposisi ke
|
27
01
14
43
3
46
18
14
46
|
pada
^
1.
Buku itu ada di saya
2.
Sepuluh tahun yang lalu Menhamkam
ke
^
Pangab berkunjung di Timor-Timur
di pada
^ ^
3. Kakak kerja di Pontianak di
Dinas Kesehatan Kota
pada
^
4.
Dia minta uang di saya
dari
^
5. Dia meminta bantuan hukum di
Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
dari
ke
^ ^
6. Mereka pergi di Jakarta ke Malaysia
7.
Mereka berdebat tentang peranan pemuda
dari sampai
^ ^
dalam pembangunan di pagi sampai petang
di pada
^ ^
1. Kakak kerja ke Pontianak di
Dinas Kesehatan kota
dari sampai
^ ^
2. Mereka pergi ke Jakarta sampai Malaysia
|
Preposisi pada
|
43
31
35
48
32
|
kepada
^
1. Dia meminta uang pada saya.
kepada
^
2.
Saya minta tolong
pada ayah.
atas
^
3. Kami berdiri pada
keadilan dan kebenaran.
4. Mulai dari kemarin adik saya menaruh
kepada
^
perhatian serius
pada gadis cantik itu.
kepada
^
5.
Kritikan itu ditujukan pada
kami.
|
Preposisi hingga/sampai
|
18
24
4
21
8
24
38
|
1. Mereka
berdebat mengenai peranan pemuda
dari sampai
^ ^
dalam
pembangunan hingga pagi sampai petang.
Pada
^
2. Dalam
rumah tua yang sudah saya tinggalkan
sejak
^
sejak kecil masih tinggal seorang
yang sudah
dari
^
tua
yaitu nenek sampai nenek saya.
Dari
^
3. Sampai
sini kita akan menuju ke Jambi
tanpa singga lebih dahulu di Palembang.
Atas dalam
^ ^
4. Atas bantuan dan partisipasinya hingga kegiatan ini, kami mengucapkan terima
kasih.
5. Pertandingan
sepak bola antara Indonesia dan
di
^
Malaysia
berlangsung sampai Senayan.
6. Di rumah tua yang sudah saya
tinggalkan
sejak
^
hingga kecil masih tinggal seorang yang sudah tua, yaitu nenek dari nenek saya.
oleh
^
7. Bajunya
basah sampai keringat.
|
Preposisi untuk
|
5
14
8
35
6
48
18
43
|
Dalam
^
1. Untuk perjalanan ke Jakarta kami berjalan kaki sampai Kuningan
lalu naik bus dan singgah sebentar di Cirebon.
di pada
^ ^
2. Kakak kerja di Pontianak untuk
Dinas Kesehatan.
antara
^
3. Pertandinan
sepak bola untuk Indonesia
dan Malaysia
berlangsung di Senayan.
atas
^
4. Kami berdiri untuk keadilan dan
kebenaran.
hingga
^
5. Kredit
rumah BTN diangsur untuk waktu sepuluh tahun.
6. Mulai dari kemarin adik saya menaruh
kepada
^
perhatian
yang serius untuk
gadis cantik itu
7.Mereka berdebat tentang peranan pemuda
dalam
^
untuk pembangunan dari pagi hingga petang
kepada
^
8. Dia meminta uang untuk saya.
|
Preposisi buat
|
16
12
43
5
|
Demi
^
1. Buat
daerah ini kita harus bekerja keras untuk kesejahteraan kita di masa
mendatang
Demi
^
2. Buat pembangunan kami bersedia berkorban.
kepada
^
3. Dia
meminta uang buat saya.
dalam
^
4. Buat
perjalanan ke Jakarta
kami berjalan kaki sampai Kuningan
lalu naik bus dan singgah sebentar di Cirebon.
|
Preposisi dengan
|
20
44
36
46
48
38
|
dari
^
1. Kue ini dibuat dengan tepung beras dan gula.
Menurut
^
2. Dengan saya, dia tidak berani berbuat curang.
atas
^
3. Kami
menyesal dengan kejadian
itu.
dari ke
^ ^
4. Mereka pergi ke Jakarta dengan Malaysia
5. Mulai dari kemarin adik saya menaruh
kepada
^
perhatian yang serius dengan gadis cantik itu.
oleh
^
6.
Bajunya basah dengan keringat
|
Preposisi
bagi
|
15
44
48
|
Menurut
^
1. Bagi
penelitian yang berwajib, kebakaran itu bukanlah usaha sabotase.
Menurut
^
2. Bagi saya, dia tidak berani berbuat curang.
3. Mulai dari kemarin adik saya menaruh
kepada
^
perhatian
yang serius bagi gadis cantik
itu.
|
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesilapan penggunaan
preposisi Bahasa Indonesia siswa kelas
XI IPS2 di antaranya kesilapan penggunaan preposisi di, ke,
pada, hingga/sampai, untuk, buat, dengan, bagi, dan dari. Kesilapan tersebut terjadi karena siswa tidak mengetahui
penggunaan preposisi bahasa Indonesia secara baik dan benar. Kesilapan tersebut
dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1. Tipe Kesilapan Penggunaan Preposisi di
Contoh kalimat siswa :
(1) Buku
itu ada
di saya.
(2) Sepuluh tahun yang lalu Menhamkam Pangab
berkunjung di Timor- Timur.
(3) Kakak kerja di Pontianak di Dinas
Kesehatan Kota.
(4) Dia meminta bantuan hukum di Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
(5) Mereka pergi di Jakarta ke Malaysia.
(6)
Mereka berdebat tentang peranan pemuda
dalam pembangunan di pagi sampai petang.
(7) Dia meminta uang di saya.
Kalimat : Buku
itu ada di saya, pada kalimat (1) di atas terjadi kesilapan penggunaan
preposisi di. Preposisi di digunakan untuk
menyatakan tempat. Saya pada kalimat
(1) tersebut adalah pronomina bukan tempat. Dengan demikian Preposisi di dapat diganti dengan preposisi pada. Kalimat: Sepuluh tahun yang lalu Menhamkam Pangab berkunjung di Timor-Timur,
pada kalimat (2) terjadi kesilapan penggunaan preposisi di. Preposisi di
digunakan untuk menyatakan tempat berada. Sedangkan pada kalimat (2) tersebut
seharusnya digunakan preposisi ke.
Karena preposisi ke digunakan untuk
menyatakan arah tujuan. Jadi, Timor-Timur
merupakan tempat arah tujuan. Dengan demikian kalimat (2) tersebut dapat
diganti dengan preposisi ke. Kalimat
: Kakak kerja di Pontianak di Dinas
Kesehatan Kota, terjadi kesilapan penggunaan preposisi di. Hal ini siswa tersebut tidak mengetahui penggunaan preposisi di. Preposisi di digunakan untuk menyatakan tempat yang sebenarnya. Jadi Dinas Kesehatan Kota merupakan bukan nama tempat yang
sebenarnya, kecuali Pontianak
merupakan nama tempat yang sebenarnya. Seharusnya preposisi di pada Dinas Kesehatan Kota diganti dengan menggunakan preposisi pada. Sebab preposisi pada digunakan untuk menyatakan tempat
yang bukan menyatakan tempat yang sebenarnya. Kalimat: Dia meminta bantuan hukum di Lembaga Bantuan Hukum (LBH), pada
kalimat (4) tersebut terjadi kesilapan penggunaan preposisi di. Penggunaan preposisi di digunakan untuk menyatakan makna
tempat keberadaan. Lembaga Bantuan Hukum
merupakan tempat arah asal bukan tempat berada. Oleh karena itu, preposisi di seharusnya diganti dengan preposisi dari, karena preposisi dari
digunakan untuk menyatakan makna arah asal. Kalimat : Mereka pergi di Jakarta ke Malaysia, pada kalimat (5) di atas
terjadi kesilapan penggunaan preposisi di.
Preposisi di digunakan untuk
menyatakan makna tempat berada. Jadi, Jakarta
dalam kalimat tersebut bukan menyatakan makna tempat berada melainkan arah asal
dan Malaysia merupakan tempat arah
tujuan. Seharusnya preposisi di diganti
dengan preposisi dari, karena
preposisi dari digunakan untuk
menyatakan makna arah asal. Sehingga preposisi dari … ke merupakan preposisi yang korelatif. Kalimat : Mereka
berdebat tentang peranan pemuda dalam pembangunan di pagi sampai petang, pada
kalimat (6) di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi di. Preposisi di digunakan untuk menyatakan tempat
berada. Jadi, pagi bukan tempat
melainkan waktu, dan petang merupakan
batas akhir waktu. Sehingga dari…sampai
merupakan preposisi yang korelatif. Kalimat : Dia meminta uang di saya, pada
kalimat (7) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi di. Preposisi di digunakan untuk menyatakan makna tempat berada. Jadi, saya merupakan pronomina, bukan tempat. Kemudian saya merupakan arah tujuan meminta uang.
Seharusnya preposisi di diganti
dengan kepada. Karena preposisi kepada digunakan untuk menyatakan arah
tujuan.
Dengan demikian, Kalimat (1), (2), (3), (4), (5), (6)
dan (7) di atas seharusnya diperbaiki menjadi kalimat (8), (9), (10), (11),
(12), (13) dan (14) berikut ini.
(8)
Buku
itu ada
pada saya.
(9) Sepuluh tahun yang lalu Menhamkam Pangab
berkunjung ke Timor- Timur.
(10) Kakak kerja di Pontianak pada Dinas Kesehatan Kota.
(11)Dia meminta bantuan hukum di Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
(12) Mereka
pergi dari Jakarta ke Malaysia.
(13)Mereka berdebat tentang peranan pemuda dalam pembangunan dari pagi sampai petang.
(14)Dia meminta uang kepada saya.
2.
Tipe
Kesilapan Penggunaan Preposisi ke dan
di
Contoh kalimat siswa :
(15)Kakak kerja ke Pontianak di Dinas
Kesehatan Kota.
(16)Mereka pergi ke Jakarta sampai Malaysia.
Kalimat : Kakak kerja ke Pontianak di Dinas Kesehatan
Kota, pada kalimat (14) di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi ke dan di. Preposisi ke
digunakan untuk menyatakan lokatif arah tujuan. Jadi, Pontianak merupakan tempat sebenarnya kakak kerja, bukan tempat
tujuan kakak bekerja. Kemudian preposisi di
pada Dinas Kesehatan Kota terjadi
kesilapan karena preposisi di digunakan
untuk menyatakan tempat yang sebenarnya. Jadi, Dinas Kesehatan Kota bukan tempat yang sebenarnya melainkan Pontianak. Preposisi untuk menyatakan
tempat yang bukan sebenarnya adalah preposisi pada. Dengan demikian, preposisi ke dan di pada kalimat
(15) tersebut seharusnya diganti dengan di
dan pada. Kalimat : Mereka pergi ke Jakarta sampai Malaysia,
pada kalimat (16) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi ke dan sampai. Preposisi ke digunakan
untuk menyatakan lokatif arah tujuan. Preposisi sampai digunakan untuk menyatakan batas tempat atau waktu. Jadi, Jakarta merupakan lokatif arah asal bukan arah tujuan,
dan Malaysia merupakan lokatif arah tujuan bukan batas tempat . Oleh karena itu, preposisi ke seharusnya diganti dengan dari,
dan preposisi sampai seharusnya
diganti dengan ke. Sehingga preposisi dari….ke merupakan preposisi yang korelatif.
Dengan
demikian, kalimat (15) dan (16) seharusnya diperbaiki menjadi kalimat (17) dan
(18) berikut ini.
(17)
Kakak kerja di Pontianak pada Dinas Kesehatan Kota.
(18) Mereka
pergi dari Jakarta ke Malaysia.
3.
Tipe
Kesilapan Penggunaan Preposisi pada
Contoh kalimat siswa :
(19)Dia meminta uang pada saya.
(20)Saya minta tolong pada ayah.
(21)Kami berdiri pada keadilan dan kebenaran.
(22)Mulai dari kemarin adik saya
menaruh perhatian serius pada gadis
cantik itu.
(23)Kritikan itu ditujukan pada kami.
Kalimat : Dia meminta uang pada saya,
pada kalimat (19) di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi pada. Kesilapan ini terjadi karena siswa
tidak mengetahui penggunaan preposisi pada.
Preposisi pada digunakan untuk
menyatakan tempat keberadaan
digunakan di muka kata ganti, nama diri, nama perkerabatan, nama pangkat, dan
gelar. Jadi, pada dalam konteks kalimat
tersebut tidak menyatakan tempat keberadaan. Preposisi pada kalimat (19) tersebut seharusnya diganti dengan preposisi kepada. Karena preposisi kepada digunakan untuk menyatakan makna
tempat yang dituju digunakan di muka objek dalam kalimat yang predikatnya
mengandung pengertian tertuju terhadap sesuatu. Jadi, saya merupakan objek yang ditujukan untuk meminta uang, bukan
tempat keberadaan uang. Kalimat : Saya
minta tolong pada ayah pada kalimat (20) terjadi kesilapan penggunaan
preposisi pada. Preposisi pada digunakan untuk menyatakan tempat keberadaan digunakan di muka kata
ganti, nama diri, nama perkerabatan, nama pangkat, dan gelar. Jadi, pada dalam konteks kalimat tersebut
tidak menyatakan tempat keberadaan. Preposisi pada kalimat (20) tersebut seharusnya diganti dengan preposisi kepada. Karena preposisi kepada digunakan untuk menyatakan makna
tempat yang dituju digunakan di muka objek dalam kalimat yang predikatnya
mengandung pengertian tertuju terhadap sesuatu. Jadi, ayah merupakan objek yang ditujukan untuk meminta tolong. Kalimat :
Kami berdiri pada keadilan dan kebenaran,
pada kalimat (21) di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi pada. Preposisi pada digunakan untuk menyatakan tempat
keberadaan digunakan di muka kata ganti, nama diri, nama perkerabatan, nama
pangkat, dan gelar. Jadi, pada dalam
konteks kalimat tersebut tidak menyatakan tempat keberadaan. Seharusnya
preposisi pada dapat diganti dengan
preposisi atas. Karena preposisi atas digunakan untuk menyatakan makna
menunjukkan objek digunakan di dalam kalimat yang predikatnya menunjukkan sikap batin. Jadi, preposisi pada dalam kalimat tersebut tidak
menunjukkan sikap batin. Kalimat : Mulai
dari kemarin adik saya menaruh perhatian serius pada gadis cantik itu, pada
kalimat (22) tersebut terjadi kesilapan penggunaan preposisi pada. Frase pada gadis cantik itu, dalam
kalimat tersebut tidak mengandung makna tempat keberadaan, melainkan mengandung
makna tertuju. Sehingga preposisi pada
dapat diganti dengan preposisi kepada.
Karena preposisi kepada digunakan
untuk menyatakan makna tempat yang dituju digunakan di muka objek dalam kalimat
yang predikatnya mengandung pengertian tertuju terhadap sesuatu. Kalimat : Kritikan itu ditujukan pada kami, pada
kalimat (23) di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi pada. Preposisi pada dalam kalimat tersebut tidak mengandung makna tempat
keberadaan, melainkan mengandung tempat yang dituju yang predikatnya mengandung
pengertian tertuju terhadap sesuatu. Oleh karena itu, preposisi pada dapat diganti dengan preposisi kepada.
Dengan demikian, kalimat (19), (20), (21), (22) dan (23) seharusnya diperbaiki
menjadi kalimat (24), (25), (26), (27) dan (28) berikut.
(24)Dia meminta uang kepada saya.
(25)Saya minta tolong kepada
ayah.
(26)Kami berdiri atas keadilan
dan kebenaran.
(27)Mulai dari kemarin adik saya
menaruh perhatian serius kepada gadis cantik itu.
(28)Kritikan itu ditujukan
kepada kami.
4. Tipe Kesilapan Penggunaan Preposisi hingga/sampai,
dalam dan oleh
Contoh kalimat siswa :
(29)Mereka berdebat mengenai peranan
pemuda dalam pembangunan hingga pagi sampai petang.
(30)Dalam rumah tua yang sudah saya tinggalkan sejak kecil masih tinggal seorang yang sudah tua yaitu nenek sampai nenek saya.
(31)Sampai sini kita akan menuju ke
Jambi tanpa singgah lebih dahulu di Palembang.
(32)Atas
bantuan dan
partisipasinya hingga kegiatan ini,
kami mengucapkan terima kasih.
(33)Pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Malaysia
berlangsung sampai Senayan.
(34)Di rumah tua yang sudah saya tinggalkan hingga kecil masih tinggal seorang yang sudah tua yaitu nenek oleh nenek saya.
(35)Bajunya basah sampai keringat.
Kalimat : Mereka berdebat mengenai peranan pemuda dalam pembangunan hingga pagi
sampai petang, pada kalimat (29) di atas terjadi kesilapan penggunaan
preposisi hingga. Kesilapan ini terjadi karena siswa tidak
mengetahui penggunaan preposisi hingga.
Preposisi hingga digunakan untuk menyatakan batas tempat dan batas waktu,
digunakan di muka kata benda yang menyatakan
tempat atau menyatakan waktu. Jadi, preposisi hingga pada frase hingga pagi
sampai petang tidak mengandung makna batas tempat dan batas waktu. Dengan
demikian, preposisi hingga seharusnya
diganti dengan preposisi dari.
Preposisi dari digunakan untuk
menyatakan asal tempat digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat.
Jadi, preposisi dari pada frase dari pagi merupakan asal waktu, dan sampai petang merupakan batas waktu.
Kalimat : Dalam rumah tua yang sudah saya
tinggalkan sejak kecil masih tinggal seorang yang sudah tua yaitu nenek sampai
nenek saya, pada kalimat (30) tersebut
terjadi kesilapan penggunaan preposisi dalam dan sampai. Preposisi
dalam digunakan untuk menyatakan berada dalam suatu situasi atau peristiwa
digunakan di depan kata benda. Jadi, preposisi dalam pada dalam rumah tua
tidak mengandung makna tempat berada. Oleh karena itu, preposisi dalam perlu diganti dengan preposisi pada. Karena preposisi pada mengandung makna tempat berada.
Preposisi sampai digunakan untuk
menyatakan batas waktu dan akibat dari suatu perbuatan digunakan di muka kata
yang menyatakan keadaan. Jadi, penggunaan preposisi sampai pada kalimat tersebut tidak manunjukkan batas waktu. Oleh
karena itu, preposisi sampai dapat
diganti dengan dari. Karena preposisi
dari digunakan untuk menyatakan asal
pelaku, digunakan di muka kata benda yang menyatakan orang atau pelaku. Kalimat
: Sampai sini kita akan menuju ke Jambi
tanpa singgah lebih dahulu di Palembang, pada kalimat (31) tersebut terjadi
kesilapan penggunaan preposisi sampai.
Preposisi sampai digunakan untuk
menyatakan batas tempat dan batas waktu, digunakan di muka kata benda yang
menyatakan tempat atau menyatakan waktu. Preposisi sampai tidak menunjukkan makna
batas tempat. Dengan demikian, preposisi sampai dapat diganti dengan preposisi dari. Karena preposisi dari digunakan
untuk menyatakan nominal lokatif arah asal. Sehingga preposisi dari dapat berkorelatif dengan ke, yaitu dari…..ke. Kalimat : Atas
bantuan dan partisipasinya hingga kegiatan ini, kami mengucapkan terima kasih, pada
kalimat (32) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi hingga. Kesilapan ini terjadi karena
siswa tidak mengetahui penggunaan preposisi hingga. Preposisi hingga
digunakan untuk menyatakan batas tempat dan batas waktu, digunakan di muka
kata benda yang menyatakan tempat atau menyatakan waktu. Jadi, preposisi hingga pada frase hingga kegiatan ini tidak
mengandung makna batas tempat dan batas waktu. Dengan demikian, preposisi hingga seharusnya diganti dengan
preposisi dalam. Preposisi dalam digunakan untuk menyatakan berada dalam suatu situasi atau peristiwa.
Kalimat : Pertandingan sepak bola antara
Indonesia dan Malaysia berlangsung sampai Senayan, pada kalimat (33) di
atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi sampai.
Preposisi sampai digunakan untuk
menyatakan makna batas tempat. Senayan
bukan batas tempat, melainkan menunjukkan tempat permainan berlangsung.
Preposisi yang sesuai untuk menggantikan preposisi sampai pada kalimat tersebut adalah preposisi di. Preposisi di digunakan
untuk menyatakan makna nominal lokatif keberadaan. Kalimat : Di rumah tua yang sudah saya tinggalkan
hingga kecil masih tinggal seorang yang sudah tua yaitu nenek oleh nenek saya, pada
kalimat (34) di atas, terjadi kesilapan penggunaan preposisi hingga dan oleh. Preposisi hingga digunakan
untuk menyatakan makna batas waktu. Preposisi hingga pada kalimat tersebut tidak mengandung makna batas waktu.
Dengan demikian, preposisi hingga seharusnya
diganti dengan preposisi sejak.
Preposisi sejak digunakan untuk
menyatakan makna waktu awal. Kemudian, preposisi oleh digunakan untuk menyatakan makna sebab. Dalam kalimat (34)
tersebut tidak mengandung makna sebab. Oleh karena itu, preposisi oleh seharusnya diganti dengan preposisi
dari. Preposisi dari mengandung makna asal. Kalimat : Bajunya
basah sampai keringat, pada kalimat (35) di atas, terjadi kesilapan
penggunaan preposisi sampai. Preposisi
sampai digunakan untuk menyatakan
akibat dari suatu perbuatan.. Dengan demikian, preposisi sampai seharusnya diganti dengan preposisi oleh. Preposisi oleh digunakan
untuk menyatakan sebab. Jadi Kata keringat
merupakan penyebab bukan akibat dari suatu perbuatan.
Dengan demikian, kalimat (29), (30), (31), (32), (33), (34) dan (35)
seharusnya diperbaiki menjadi kalimat (36), (37), (38), (39), (40), (41) dan
(42) berikut ini.
(36)Mereka berdebat mengenai peranan pemuda dalam
pembangunan dari pagi sampai petang.
(37)Dalam rumah tua yang sudah saya tinggalkan
sejak kecil masih tinggal seorang yang sudah tua yaitu nenek dari nenek saya.
(38)Dari sini kita akan menuju ke Jambi tanpa
singgah lebih dahulu di Palembang.
(39)Atas bantuan dan
partisipasinya dalam kegiatan ini, kami mengucapkan terima kasih.
(40)Pertandingan sepak bola
antara Indonesia dan Malaysia berlangsung
di Senayan.
(41)Di rumah tua yang sudah saya
tinggalkan sejak kecil masih tinggal seorang yang sudah tua yaitu nenek
dari nenek saya.
(42)Bajunya basah oleh keringat.
5.
Tipe
Kesilapan Penggunaan Preposisi untuk
Contoh kalimat siswa :
(43)Untuk perjalanan ke Jakarta
kami berjalan kaki sampai Kuningan lalu naik bus dan singgah sebentar di Cirebon.
(44)Kakak kerja di Pontianak untuk Dinas
Kesehatan.
(45)Pertandingan sepak bola untuk Indonesia dan Malaysia
berlangsung di Senayan.
(46)Kami berdiri untuk keadilan dan kebenaran.
(47)Kredit rumah BTN diangsur untuk waktu sepuluh tahun.
(48)Mulai dari kemarin adik saya
menaruh perhatian yang serius untuk gadis cantik itu.
(49)Mereka berdebat tentang peranan
pemuda untuk pembangunan dari pagi sampai petang.
(50)Dia meminta uang untuk saya.
Kalimat (43) Untuk
perjalanan ke Jakarta
kami berjalan kaki sampai Kuningan lalu naik bus dan singgah sebentar di Cirebon, tersebut
terjadi kesilapan penggunaan preposisi untuk. Preposisi untuk
digunakan untuk menyatakan makna tujuan atau sasaran perbuatan. Perjalanan ke Jakarta, bukan tujuan atau
sasaran perbuatan. Oleh karena itu, preposisi untuk seharusnya diganti
dengan preposisi dalam. Preposisi dalam digunakan untuk menyatakan makna
berada dalam suatu situasi atau peristiwa. Kalimat (44) Kakak kerja di Pontianak untuk Dinas Kesehatan, terjadi kesilapan
penggunaan preposisi untuk. Preposisi
untuk digunakan untuk menyatakan
makna tujuan atau sasaran perbuatan. Jadi, Dinas
Kesehatan Kota bukan tujuan atau
sasaran perbuatan, melainkan tempat bekerja. Dengan demikian, preposisi untuk seharusnya diganti dengan
preposisi pada. Preposisi pada
digunakan untuk menyatakan makna tempat yang bukan sebenarnya. Kalimat : (45) Pertandingan sepak bola untuk Indonesia dan
Malaysia berlangsung di Senayan, terjadi kesilapan penggunaan preposisi untuk. Preposisi untuk digunakan untuk menyatakan tujuan atau sasaran perbuatan.
Jadi, Malaysia dan Indonesia bukan
menyatakan tujuan atau sasaran perbuatan, malainkan adanya dua pihak. Oleh
karena itu, preposisi yang sesuai untuk menggantikan preposisi untuk adalah preposisi antara. Preposisi antara digunakan untuk menyatakan makna adanya dua pihak. Kalimat
(46) Kami berdiri untuk keadilan dan
kebenaran, terjadi kesilapan penggunaan preposisi untuk. Preposisi yang tepat
untuk menggantikan preposisi untuk
adalah preposisi atas. Karena
preposisi atas untuk menyatakan makna
tempat sebagai varian dari di atas.
Jadi, keadilan dan kebenaran, merupakan suatu tempat.
Kalimat (47) Kredit rumah BTN diangsur
untuk waktu sepuluh tahun, terjadi kesilapan penggunaan preposisi untuk. Preposisi untuk seharusnya diganti dengan preposisi sampai. Preposisi sampai
digunakan untuk menyatakan makna batas waktu. Jadi, waktu sepuluh tahun merupakan batas waktu, bukan tujuan atau
sasaran perbuatan. Kalimat (48) Mulai
dari kemarin adik saya menaruh perhatian yang serius untuk gadis cantik itu, terjadi
kesilapan penggunaan preposisi untuk.
Preposisi untuk mengandung makna
tujuan atau sasaran perbuatan. Jadi, gadis
cantik itu, bukan tujuan atau sasaran perbuatan (mengandung makna peruntukan),
malainkan tempat tertuju terhadap sesuatu. Oleh karena itu, preposisi yang
tepat untuk menggantikan preposisi untuk adalah
preposisi kepada. Preposisi kepada mengandung pengertian tertuju
terhadap sesuatu. Kalimat (49) Mereka
berdebat tentang peranan pemuda untuk pembangunan dari pagi hingga petang,
terjadi kesilapan penggunaan preposisi untuk.
Preposisi yang tepat untuk menggantikan preposisi untuk adalah preposisi dalam.
Jadi, pembangunan dari pagi hingga
petang, mengandung makna berada dalam suatu situasi atau peristiwa, bukan
tujuan atau sasaran perbuatan. Karena preposisi dalam digunakan untuk menyatakan makna berada dalam suatu situasi
atau peristiwa. Kalimat (50) Dia meminta uang untuk saya, terjadi kesilapan penggunaan preposisi untuk. Preposisi yang tepat untuk
menggantikan preposisi untuk adalah
preposisi kepada. Jadi, saya, merupakan tempat tertuju
permintaan uang, bukan tujuan atau sasaran permintaan (mengandung makna
peruntukan).
Dengan
demikian, kalimat (43), (44), (45), (46), (47), (48), (49) dan (50) seharusnya
diperbaiki menjadi kalimat (51), (52), (53), (54), (55), (56), (57) dan (58)
berikut ini.
(51)Dalam perjalanan ke Jakarta
kami berjalan kaki sampai Kuningan lalu naik bus dan singgah sebentar di
Cirebon.
(52)Kakak kerja di Pontianak pada Dinas Kesehatan.
(53)Pertandingan sepak bola
antara Indonesia dan Malaysia berlangsung di Senayan.
(54)Kami berdiri atas keadilan
dan kebenaran.
(55)Kredit rumah BTN diangsur
sampai waktu sepuluh tahun.
(56)Mulai dari kemarin adik saya
menaruh perhatian yang serius kepada gadis cantik itu.
(57)Mereka berdebat tentang peranan pemuda dalam
pembangunan dari pagi sampai petang.
(58)Dia meminta uang kepada saya.
6.
Tipe
Kesilapan Penggunaan Preposisi buat
Contoh kalimat siswa :
(59)Buat daerah ini kita harus bekerja keras untuk kesejahteraan kita
di masa mendatang.
(60)Buat pembangunan kami bersedia berkorban.
(61)Dia
meminta uang buat saya
(62)Buat perjalanan ke Jakarta kami berjalan kaki sampai Kuningan lalu naik bus dan
singgah di Cirebon.
Kalimat (59) Buat
daerah ini kita harus bekerja keras untuk kesejahteraan kita di masa mendatang,
terjadi kesilapan penggunaan preposisi buat.
Preposisi buat digunakan untuk menyatakan makna tujuan atau sasaran
perbuatan. Jadi, kalimat tersebut tidak menyatakan makna tujuan atau sasaran
perbuatan, malainkan suatu tekad. Oleh karena itu, preposisi yang tepat untuk
menggantikan preposisi buat adalah demi. Preposisi demi digunakan untuk menyatakan suatu tekad. Kalimat (60) Buat pembangunan kami bersedia berkorban, terjadi
kesilapan penggunaan preposisi buat. Preposisi
buat digunakan untuk menyatakan makna
adanya pertalian perihal. Jadi, pembangunan
bukan tujuan atau sasaran perbuatan melainkan menyatakan suatu tekad. Oleh
karena itu, preposisi buat dapat
diganti dengan preposisi demi.
Preposisi demi digunakan untuk
menyatakan makna suatu tekad. Kalimat (61) Dia
meminta uang buat saya, terjadi kesilapan penggunaan preposisi buat. Preposisi buat digunakan untuk menyatakan makna adanya pertalian perihal.
Jadi, saya, merupakan orang yang
dituju bukan adanya pertalian perihal. Kalimat (62) Buat perjalanan ke Jakarta kami berjalan kaki sampai Kuningan lalu naik
bus dan singgah di Cirebon, terjadi kesilapan penggunaan preposisi buat. Preposisi buat digunakan untuk menyatakan makna adanya pertalian perihal.
Jadi, perjalanan ke Jakarta tidak
menyatakan makna adanya pertalian, melainkan menyatakan berada dalam situasi
atau peristiwa perjalanan. Preposisi buat
seharusnya diganti dengan preposisi dalam.
Karena preposisi dalam digunakan
untuk menyatakan makna berada dalam situasi atau peristiwa.
Dengan
demikian, kalimat (59), (60), (61), dan (62) seharusnya diperbaiki menjadi
kalimat (63), (64), (65) dan (66) berikut ini.
(63)Demi daerah ini kita harus
bekerja keras untuk kesejahteraan kita di masa mendatang.
(64)Demi pembangunan kami bersedia berkorban.
(65)Dia meminta uang kepada saya
(66)Dalam perjalanan ke Jakarta kami berjalan kaki sampai Kuningan
lalu naik bus dan singgah di Cirebon.
7.
Tipe
Kesilapan Penggunaan Preposisi dengan
Contoh dalam kalimat :
(67) Kue ini dibuat dengan tepung beras dan gula.
(68) Dengan saya, dia tidak berani berbuat curang.
(69)
Kami menyesal dengan
kejadian itu.
(70)Mereka pergi dari Jakarta dengan Malaysia.
(71)Mulai dari kemarin adik saya menaruh perhatian
yang serius dengan gadis cantik itu.
(72)Bajunya
basah dengan keringat.
Kalimat : Kue ini dibuat dengan tepung beras dan gula, pada kalimat (67) tersebut di
atas, terjadi kesilapan penggunaan preposisi dengan. Preposisi dengan digunakan
untuk menyatakan makna alat, kesertaan, dan cara sifat perbuatan, bukan
menyatakan makna asal bahan. Oleh karena itu, preposisi dengan dapat diganti dengan preposisi dari yang menyatakan makna asal bahan. Kalimat : Dengan saya, dia tidak berani berbuat curang, pada kalimat (68) tersebut
di atas, terjadi kesilapan penggunaan
preposisi dengan. Preposisi dengan digunakan untuk menyatakan makna
alat, kesertaan dan cara sifat perbuatan. Jadi, preposisi dengan pada kalimat tersebut tidak menunjukkan makna kesertaan,
melainkan menunjukkan makna sesuai dengan yang dikatakan. Oleh karena itu,
preposisi dengan dapat diganti dengan
preposisi menurut. Preposisi menurut digunakan untuk menyatakan makna sesuai dengan yang
dikatakan, yang digunakan di depan kata benda atau frase benda yang menyatakan
orang. Kalimat : Kami menyesal dengan
kejadian itu, pada kalimat (69) tersebut di atas terjadi kesilapan
penggunaan preposisi dengan.
Preposisi dengan digunakan untuk
menyatakan makna kesertaan, dan cara sifat perbuatan. Jadi, preposisi dengan pada kalimat tersebut tidak
menunjukkan makna kesertaan dan cara sifat perbuatan melainkan menghubungkan predikat intransitif dengan
pelengkapnya. Oleh karena itu, preposisi dengan
seharusnya diganti dengan preposisi atas.
Preposisi atas digunakan untuk
menghubungkan predikat intransitif dengan pelengkapnya. Kalimat : Mereka pergi dari Jakarta dengan Malaysia, pada
kalimat (70) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi dengan. Preposisi dengan digunakan untuk menyatakan makna alat, kesertaan dan cara
sifat perbuatan. Jadi, preposisi dengan
pada kalimat tersebut tidak menunjukkan makna alat, kesertaan dan cara sifat
perbuatan. Oleh karena itu, preposisi dengan
seharusnya diganti dengan preposisi ke. Preposisi ke digunakan untuk menyatakan makna arah tujuan. Sehingga preposisi
dari dapat berkorelasi dengan
preposisi ke, yaitu dari……ke. Kalimat : Mulai
dari kemarin adik saya menaruh perhatian yang serius dengan gadis cantik itu, pada
kalimat (71) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi dengan. Preposisi dengan digunakan untuk menyatakan makna kesertaan. Jadi, preposisi dengan pada kalimat tersebut tidak
menunjukkan makna kesertaan melainkan menyatakan makna tertuju terhadap seseorang.
Oleh karena itu, preposisi dengan seharusnya
diganti dengan preposisi kepada.
Preposisi kepada digunakan untuk
menyatakan makna tertuju terhadap sesuatu. Kalimat : Bajunya basah dengan keringat, pada kalimat (72) tersebut di atas,
terjadi kesilapan penggunaan preposisi dengan.
Preposisi dengan digunakan untuk
menyatakan alat, kesertaan, dan cara sifat perbuatan. Jadi, preposisi dengan pada kalimat tersebut tidak
menunjukkan makna alat, kesertaan dan cara sifat perbuatan, melainkan
mengandung makna sebab, digunakan di dalam kalimat yang yang predikatnya berupa
kata yang menyatakan keadaan. Jadi, keringat
merupakan penyebab, bukan akibat.
Dengan
demikian kalimat (67), (68), (69), (70), (71) dan (72) seharusnya diperbaiki menjadi kalimat (73),
(74), (75), (76), (77), dan (78) berikut ini.
(73)Kue ini dibuat dari tepung
beras dan gula.
(74)Menurut saya, dia tidak berani berbuat curang.
(75)Kami menyesal atas kejadian itu.
(76)Mereka pergi dari Jakarta ke
Malaysia.
(77)Mulai dari kemarin adik saya
menaruh perhatian yang serius kepada gadis cantik itu.
(78)Bajunya basah oleh keringat.
8.
Tipe
Kesilapan penggunaan preposisi bagi
Contoh kalimat siswa :
(79)Bagi peneliti yang berwajib, kebakaran itu bukanlah usaha sabotase.
(80)Bagi saya, dia tidak berani
berbuat curang.
(81)Mulai dari kemarin adik saya
menaruh perhatian yang serius bagi
gadis cantik itu.
Kalimat : Bagi
peneliti yang berwajib, kebakaran itu bukanlah usaha sabotase, pada kalimat
(79) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi bagi. Preposisi bagi digunakan untuk menyatakan makna adanya pertalian perihal.
Jadi, preposisi bagi tidak
menunjukkan makna pertalian perihal, melainkan menunjukkan makna sesuai dengan
yang dikatakan atau menyatakan pendapat, dan digunakan di depan kata benda atau
frase benda yang menyatakan orang. Oleh
karena itu, preposisi bagi seharusnya
diganti dengan preposisi menurut. Kalimat : Bagi saya, dia tidak berani berbuat curang,
pada kalimat (80) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi bagi. Preposisi bagi digunakan untuk menyatakan makna pertalian perihal. Jadi,
preposisi bagi pada kalimat tersebut
tidak menunjukkan makna pertalian perihal, melainkan menunjukkan makna sesuai
dengan yang dikatakan atau menyatakan pendapat. Oleh karena itu, preposisi bagi seharusnya diganti dengan preposisi
menurut. Preposisi menurut digunakan untuk menyatakan makna sesuai yang dikata atau
menyatakan pendapat. Kalimat : Mulai dari
kemarin adik saya menaruh perhatian yang serius bagi gadis cantik itu, pada
kalimat (81) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi bagi. Kesilapan itu terjadi karena siswa
tidak mengetahui penggunaan preposisi bagi.
Preposisi bagi digunakan untuk
menyatakan pertalian perihal. Jadi, preposisi bagi pada kalimat tersebut tidak menunjukkan makna pertalian perihal.
Tetapi pada kalimat tersebut mengandung makna kepada. Preposisi kepada
digunakan untuk menyatakan makna tertuju kepada seseorang. Jadi, gadis cantik itu merupakan seseorang
yang ditujukan.
Dengan
demikian, kalimat (79), (80) dan (81) seharusnya diperbaiki menjadi kalimat
(82), (83) dan (84) berikut ini.
(82)
Menurut peneliti yang berwajib, kebakaran
itu bukanlah usaha sabotase.
(83)Menurut saya, dia tidak
berani berbuat curang.
(84)
Mulai dari kemarin adik saya menaruh
perhatian yang serius kepada gadis cantik itu.
9.
Kesilapan
Penggunaan Preposisi dari
Contoh kalimat siswa :
(85) Pertandingan sepak bola antara Indonesia
dan Malaysia berlangsung dari Senayan.
(86) Menurut pendapat saya, para penjahat itu sudah
berada di rumah si korban sebelum si korban tiba dari rumah.
(87) Penduduk Jakarta lebih banyak dari penduduk Semarang.
(88) Kakak bekerja di Pontianak dari Dinas Kesehatan Kota.
(89) Berita itu dimuat dari surat kabar.
(90) Dari
penelitian yang berwajib,
kebakaran itu bukanlah usaha sabotase.
(91) Dari perjalanan ke Jakarta kami berjalan sampai
Kuningan, lalu naik bus dan singgah
sebentar di Cirebon.
Kalimat : Pertandingan sepak bola antara Indonesia dan
Malaysia berlangsung dari Senayan, pada kalimat (85) tersebut di atas
terjadi kesilapan penggunaan preposisi dari.
Preposisi dari digunakan untuk
menyatakan makna tempat arah asal. Jadi, preposisi dari pada kalimat tersebut tidak menunjukkan makna arah asal,
melainkan menunjukkan makna tempat berlangsung suatu pertandingan yaitu
Senayan. Oleh karena itu, preposisi dari
dapat diganti dengan preposisi di Senayan. Preposisi di digunakan untuk menyatakan makna tempat keberadaan. Kalimat : Menurut pendapat saya, para penjahat itu sudah berada di rumah si korban
sebelum si korban tiba dari rumah, pada kalimat (86) tersebut di atas
terjadi kesilapan penggunaan preposisi dari.
Preposisi dari digunakan untuk
menyatakan makna arah asal. Jadi, preposisi pada kalimat tersebut tidak
menunjukkan makna arah asal. Tetapi kalimat tersebut mengandung makna tempat
keberadaan atau nominal lokatif di rumah.
Oleh karena itu, preposisi dari dapat
diganti dengan preposisi di.
Preposisi di digunakan untuk menyatakan makna tempat
keberadaan. Kalimat : Penduduk Jakarta
lebih banyak dari penduduk Semarang, pada kalimat (87) tersebut di atas
terjadi kesilapan penggunaan preposisi dari.
Preposisi dari digunakan untuk
menyatakan makna arah asal, bukan menyatakan makna perbandingan. Jadi, kalimat
tersebut menunjukkan makna perbandingan. Oleh karena itu, preposisi dari seharusnya diganti dengan preposisi
daripada. Preposisi daripada digunakan untuk menyatakan
makna perbandingan, dan digunakan di antara dua buah kata benda atau frase,
yaitu perbandingan jumlah penduduk
Jakarta dan penduduk Semarang. Kalimat : Kakak bekerja di Pontianak dari Dinas Kesehatan Kota, pada kalimat
(88) tersebut di atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi dari. Preposisi dari digunakan untuk menyatakan makna arah asal. Pada kalimat
tersebut tidak menunjukkan makna arah asal. Jadi Dinas Kesehatan Kota merupakan tempat yang bukan sebenarnya, dan
Pontianak merupakan tempat yang sebenarnya.
Oleh karena itu, preposisi dari seharusnya
diganti dengan preposisi pada. Karena
preposisi pada digunakan untuk
menyatakan makna tempat yang bukan sebenarnya. Kalimat : Berita itu dimuat dari surat kabar, pada kalimat (89) tersebut di
atas terjadi kesilapan penggunaan preposisi dari. Penggunaan preposisi dari pada kalimat tersebut tidak tepat.
Preposisi dari digunakan untuk
menyatakan makna aras asal. Pada kalimat tersebut tidak menunjukkan makna arah asal tetapi menunjukkan makna nominal
lokatif keberadaan, yaitu di surat kabar.
Kalimat : Dari penelitian yang berwajib,
kebakaran itu bukanlah usaha sabotase, pada kalimat (90) tersebut di atas
terjadi kesilapan penggunaan preposisi dari.
Preposisi dari digunakan untuk menyatakan
makna arah asal. Pada kalimat frase penelitian
yang berwajib tidak menunjukkan makna arah asal, melainkan makna sesuai
yang dikata. Oleh karena itu, preposisi dari
dapat diganti dengan preposisi menurut.
Preposisi menurut digunakan untuk
menyatakan makna sesuai yang dikata atau menyatakan pendapat). Kalimat : Dari perjalanan ke Jakarta kami berjalan
sampai Kuningan, lalu naik bus dan singgah
sebentar di Cirebon, pada kalimat (91) tersebut di atas terjadi
kesilapan penggunaan preposisi dari.
Preposisi dari digunakan untuk
menyatakan makna arah asal. Preposisi dari
pada kalimat tersebut tidak menunjukkan makna arah asal melainkan menyatakan
makna berada dalam suatu situasi atau peristiwa. Oleh karena itu, preposisi dari dapat diganti dengan preposisi dalam. Preposisi dalam digunakan untuk menyatakan berada dalam suatu situasi atau
peristiwa, yaitu situasi perjalanan ke
Jakarta.
Dengan
demikian, kalimat (85), (86), (87), (88), (89), (90) dan (91) seharusnya
diperbaiki menjadi kalimat (92), (93), (94), (95), (96), (97) dan (98) berikut
ini.
(92)
Pertandingan sepak bola antara Indonesia
dan Malaysia berlangsung di Senayan.
(93)
Menurut pendapat saya, para penjahat itu
sudah berada di rumah si korban sebelum si korban tiba di rumah.
(94) Penduduk Jakarta lebih banyak daripada penduduk Semarang.
(95)
Kakak bekerja di Pontianak pada Dinas
Kesehatan Kota.
(96) Berita itu dimuat di surat
kabar.
(97) Menurut penelitian yang berwajib, kebakaran itu
bukanlah usaha sabotase.
(98) Dalam perjalanan ke Jakarta kami berjalan
sampai Kuningan, lalu naik bus dan singgah
sebentar di Cirebon.
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Hasil penelitian kesilapan penggunaan preposisi Bahasa
Indonesia siswa kelas XI IPS2 SMA Negeri 1 Komodo dapat disimpulkan bahwa
kesilapan penggunaan preposisi yang sering muncul dalam kalimat siswa adalah di, ke,
pada, hingga/sampai, untuk, buat, dengan, bagi, dan dari. Kesilapan ini terjadi karena siswa tidak mengetahui
penggunaan preposisi bahasa Indonesia dalam suatu kalimat secara baik dan
benar.
Saran
Penulis memberikan saran kepada guru bahasa Indonesia
di SMA Negeri 1 Komodo khususnya guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas
XI IPS2 agar dalam pengajaran bahasa Indonesia lebih menekankan
pengajaran tentang preposisi bahasa Indonesia.
BIBLIOGRAFI
Chaer, Abdul. 2000. Tata
Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Corder, S, P. 1967. The
Significance of Learner’ Errors. Heidelberg : IRAL, Vol. V/4,
Julius Groos Verlag. Longman.
Croft, Kenneth. 1980. Readings On
English as a Second Langguage : For
Teachers and Teachers Trainees. Second Edition. Massachusetts : Winthrop Publishers, Inc. Cambridge. San Fransisco
State University.
Dulay, Heidi. Burt, Marina.
Krashen, Stephen. 1982. Language Two. New York : Oxford University
Press.
Hendrickson, James, M. 1980. Error Corection in Foreign Language Teaching:Recent Theory, Research, and Practice.
Moleong, Lexi, J.
1994. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.
Nida, A, Eugene.
1974. Morphology: The
Descriptive Analysis Of Word. Second Edition.
Richards, C. Jack, 1975. Errors Analysis: Perspectives On Second Langguage Acquisition. Norfolk : Lowe & Brydone (printers). Ltd.
Thetford.
Samarin, J. Wiliam. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan. Yogyakarta : Kanisius.
Schachter, Jacquelyn. Murcia, Marianne Celce, ___________
Some Reservation Concerning Error Analysis.
Sridhar, S, N. 1985. Contrastive Analysis, Error Analysis and
Interlanguage:Three Phases of One
Goal.
Tarigan, Henry Guntur.
Tarigan, Djago. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung
: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar